Lapas Terbuka Kendal Canangkan Budidaya Kelapa Kopyor Kultur Jaringan

    Lapas Terbuka Kendal Canangkan Budidaya Kelapa Kopyor Kultur Jaringan
    Lapas Terbuka Kendal Canangkan Budidaya Kelapa Kopyor Kultur Jaringan

    KENDAL – PASTI (Profesional Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif) merupakan semangat yang diusung Lapas Terbuka (LPT) Kendal dalam mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan. 

    Dalam hal inovasi, tidak perlu diragukan lagi, program budidaya Kelapa Kopyor dengan metode kultur jaringan sedang dicanangkan oleh LPT Kendal bekerjasama dengan Koperasi Agro Kelapa Kopyor Gemilang Nusantara (Kopageminusa) yang beralamat di Bodri, Patebon Kendal.

    Sebagai langkah awal, Lapas Terbuka Kendal melaksanakan penjajakan berupa kunjungan ke perkebunan kelapa kopyor binaan Kopageminusa di Tlahab, Kabupaten Kendal, Rabu (12/10/2022). 

    Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy didampingi jajaran Sub Seksi Kegiatan Kerja terjun langsung dalam kegiatan penjajakan. Kunjungan kali ini sebagai langkah awal untuk menentukan roadmap yang kemudian akan dijadikan dasar dalam pelaksanaan budidaya kelapa kopyor.

    Sebagai informasi, Kopageminusa merupakan sebuah koperasi yang mewadahi petani kelapa kopyor baik dari dalam maupun luar Kabupaten Kendal. Kegiatan koperasi ini meliputi pendampingan mulai dari penyiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, perawatan tanaman, pengendalian hama, hingga penjualan hasil panen kelapa kopyor. 

    Kopageminusa memiliki produk unggulan yang diberi nama Kopyor Super Genjah (Kosuge), dan varietas inilah yang rencananya akan di budidayakan di LPT Kendal. 

    Solichoel Sokaemi, selaku ketua Kopageminusa menuturkan bahwa Kosuge merupakan budidaya Kelapa Kopyor Genjah dengan metode kultur jaringan. 

    "Kelapa kopyor sebenarnya berasal dari buah abnormal yang jumlahnya sangat sedikit sekali pada pohon kelapa biasa. Keterbatasan dalam jumlah produksi buah kelapa kopyor tersebut mendorong munculnya budidaya kelapa kopyor dengan metode kultur jaringan, " terang Solichoel.

    Lebih lanjut, bibit kelapa kopyor yang dapat menghasilkan hampir seluruh buah kelapa kopyor pada satu pohon kelapa akan lebih memungkinkan diperoleh menggunakan teknologi kultur jaringan (embryo rescue). 

    Kultur jaringan dilakukan dengan cara menyeleksi buah kelapa kopyor yang unggul, lalu mengambil embrio zigotik dan menumbuhkannya dalam media kultur in vitro. 

    "Secara fisik, tekstur kelapa kopyor hasil kultur jaringan dan kelapa kopyor lokal tidak berbeda.  Namun demikian, kelapa kopyor dari hasil kultur jaringan terasa lebih manis dan gurih. Selain itu, tingkat kekopyoran buah pada hasil kultur jaringan lebih merata" tambah Solichoel.

    Rusdedy menambahkan, inovasi budidaya Kopyor Super Genjah ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan Lahan Produktif di LPT Kendal.

    "Kami terus berinovasi dengan menggali potensi yang ada di Lahan Produktif LPT Kendal, setelah dilakukan pengamatan sekilas bersama Kopageminusa, Lahan Produktif LPT Kendal sangat cocok jika ditanami Kopyor Super Genjah, ” ucap Rusdedy.

    Rusdedy menjelaskan bahwa apabila budidaya kelapa kopyor ini telah berjalan, akan menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Kab. Kendal, khususnya Lapas Terbuka Kendal yang merupakan Lapas berbasis Agrofarm. 

    "Kedepan, setelah  program ini sudah berjalan, saya yakin kebun kelapa kopyor siap petik di Lapas Terbuka Kendal akan menarik banyak wisatawan, karena akan menjadi kebun kelapa kopyor siap petik pertama di Kabupaten Kendal, selain itu program ini bertujuan membekali keterampilan warga binaan tentang budidaya Kopyor Super Genjah" pungkas Rusdedy.

    (N.Son/***)

    jawa tengah kemenkumham jateng kendal lapas terbuka kendal kalapas terbuka kendal rusdedy budidaya kelapa kopyor
    Narsono Son

    Narsono Son

    Artikel Sebelumnya

    Targetkan Perolehan WBK, Lapas Terbuka Kendal...

    Artikel Berikutnya

    Agenda Rutin, Seksi Admin Kamtib Lapas Terbuka...

    Berita terkait